Dari Ruang Spekulasi ke Ekosistem Bernilai
Industri blockchain di Indonesia mulai menunjukkan arah baru. Tak lagi sekadar ajang jual-beli aset digital, teknologi ini kini digunakan untuk membangun ekosistem dengan nilai nyata—dari keuangan hingga pendidikan.
Triv dan MEXC Dorong Talenta Web3 Lewat F.I.R.E
Salah satu contoh transformasi itu datang dari Triv Foundation lewat program beasiswa F.I.R.E (Future Innovators in Responsible Economy) yang diluncurkan bersama MEXC Foundation.
Program ini menggandeng 11 universitas di Indonesia untuk membekali mahasiswa berprestasi dengan pemahaman mendalam tentang Web3, blockchain, dan ekonomi digital.
“Dulu kripto sering dianggap spekulatif, tapi sekarang masyarakat mulai melihat dampak langsungnya,” kata Gabriel Rey, CEO sekaligus Founder Triv, saat peluncuran di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
F.I.R.E memberi beasiswa penuh satu semester kepada 20 mahasiswa terpilih, serta akses ke F.I.R.E Mentorship Lab yang mempertemukan mereka dengan praktisi industri global. Program ini menandai langkah awal perubahan cara industri membangun ekosistem: lewat edukasi dan pemberdayaan.
Kolaborasi Pendidikan dan Inovasi: Lahirnya Solusi Nyata
Inisiatif seperti ini membuka peluang bagi sektor lain yang bergerak di jalur paralel. DaVaTrust, platform besutan PT Kendali Kreasi Davatama, tengah mengembangkan sistem crowdfunding usaha dan tokenisasi aset nyata.
Di tengah naiknya literasi Web3, platform seperti DaVaTrust bisa menjadi ruang implementasi konkret dari teknologi yang kini mulai dipahami generasi baru.
Menuju Masa Depan Blockchain Indonesia
Dengan jumlah investor kripto di Indonesia yang telah menembus 18,66 juta orang per September 2025, sinergi antara edukasi digital, pengembangan talenta, dan tokenisasi aset menunjukkan satu arah yang jelas:
blockchain Indonesia sedang naik kelas — dari spekulasi menuju solusi nyata.